Adam terbangun, dirinya sudah memiliki prinsip yang kuat bahwasanya menjadi bapak adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Apalagi ketika kondisi ekonomi dalm keadaan turun.
Menurutnya, seorang bapaklah yang bertanggungjawab atas terjadinya hal itu. Dirinya juga tak sudi menjadi Ayah atau Bapak, karena dulu ayahnya di hina habis-habisan oleh keluarganya sendiri.
Alasannya pasti kita tahu sendiri, karena sang Ayah jatuh “miskin”.
“Aku lebih baik hidup sendiri saja”
“Muak rasanya bila harus bersengketa tiada ujung, karena dalam keadaan miskin” jeritnya dalam hati.
Bagi Adam, hidup itu harus penuh perhitungan. Jangan hanya karena cinta langsung seruduk ke pelaminan saja. Bagi Ia penting untuk mandiri secara keuangan terlebih dahulu.
“Problem orang-orang saat ini adalah duit”
Adam pun sambil berujar, “dimana ada duit di situ ada jalan”. Itulah salah satu kelakar yang dimiliki Adam.
Adam sangat tidak setuju bila ada orang yang bilang duit bukan segalanya. Kalau duit bukan segalanya, terus anda makan pakai apa. Itu adalah sekelumit kalimat yang selalu ia lontarkan kepada orang-orang yang menganggap uang bukanlah segalanya.
Bagi Adam yang terbaik saat ini adalah mengahabiskan waktu untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Adam ingin hidup lebih layak dibandingakan bapaknya.